Senin, 14 Januari 2008

REFLEKSI TAHUN BARU HIJRIYAH

Hari-hari ini kita telah memasuki bulan muharram 1429 hijriyah, seakan tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender hijriyah, tetapi masehi. dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender masehi. tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan islam ini. beberapahal yang seyogyanya kita jadikan renungan dalam mema'nai hal ini adalah sbb.:

  1. SYUKUR ATAS USIA YANG DIBERIKAN ALLAH SWT
Umur adalah nikmat yang diberikan allah kepada kita, sementara itu kita jarang mensyukurinya. betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat, keluarga, kerabat, guru, atau siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. bergurau, berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, namun tahun ini dia telah tiada. dia telah wafat, mnenghadap allah swt. dengan membawa amal shalehnya dan akan mempertanggung jawabkan seluruh amal perbuatannya. sementara kita sa'at ini masih diberi allah kesempatan untuk bertaubat dan memperbanyak bekal kita untuk kita bawa nanti pada hari yang memang telah ditentukan untuk menghadap sang kholik. umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan hitungan dalam kalender masehi. dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender hijriyah. sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang sewaktu-waktu akan menjemput kita, terkadang menggangap usia kita yang dibanding rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari angka itu. padahal bisa jadi hitungan umur kita bisa lebih panjang atau pun pendek dari yang telah allah tentukan. karena sngat tidak layak apabila seorang muslim yang masih diberi kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal, lalai bersyukur kepada allah dengan mengabaikan perintah-perintahnya serta sering melanggar laranggan-larangganNYA.

2. MUHASABAH (INSTROPEKSI DIRI) DAN ISTIGHFAR.

Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlau tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal sholeh. apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal sholeh? sudahkah tilawah al-qur'an , sedekah dan dzikir serta amalan-amalan sunah yang lainnya yang telah dikerjakan apakah telah menghapuskan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan selama ini? malam malam yang kita lewati, lebih sering kita gunakan untuk begadang menikmati tayangan-tayangan film-film, dan yang sebagainya dari telivisi? langkah-langkah kaki kita, kemana kita gunakan? dan sebagainya. pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada allah dan hari akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun baru hijriyah seperti sekarang ini. pergantian tahun bukanlah sekadar pergantian kalender di dalam rumah kita, namun ini merupakan peringatan bagi kita dari apa yang sudah kita lakukan pada tahun yang lalu, dan apa langkah kita yang telah kita rencanakan untuk tahun besok?
allah berfirman :" wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada allah , sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. al hasyr;18)
ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa mendatang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak. rasulullah bersabda: " Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematian".dan dalam sebuah atsar yang cukup masyhur dari umar bin khotob ra. beliau berkata" hitunglah amala kalian, sebelum dihitung oleh allah."

3. MENGENANG HIJRAH RASULULLAH SAW.

Sebenarnya dalam kitab tarikh ibnu hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan hijrah rasulullah dari mekkah ke madinah adalah pada akhir bulan shafar, dan tiba di madinah pada awal bulan rabi'ul awal. jadi bukan pada tanggal 1 muharam , sebagaimana anggapan banyak orang. sedangkan penetapan bulan muharram sebagai awal bulan dalam kal;ender hijriyah
adalah hasil musyawarah pada zaman khalifah umar bin khottob ra, tatkala mencanangkan penanggalan islam, pada saat itu ada yang mengusulkan rabi'ul awal sebagai awal bulan pada kalender hijriyah ada pula yang mengusulkan bulan ramadhan. namun kesepakatan yang muncul saat itu adalah bulan muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat keputusan rasulullahsaw, untuk hijrah pasca peristiwa ba'iatul aqabah, dimana terjadi pembai'atan 75 orang madinah yang siap membela dan melindungi rasulullah saw. apabila beliau datang ke madinah. dengan adanya bai'at ini rasulullah saw, pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan shafar, meski ancaman maut dari orang-orang quraisy senantiasa mengintai beliau. peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. betapapun berat menegakkan agama allah, tetapi seorang muslim tidak layak mengundurkan diri untuk berperan di dalamnya. rasulullah saw, akan keluar dari rumah sudah ditunggu oleh orang-orang yang mau membunuhnya. begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di goa, masih juga dikejar, namun mereka tidak dapat menemukan beliau. kemudian beliau pun meneruskan perjalanan. namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi allah menyelamatkan beliau yang ditemani bau bakar hingga sampai di madinah denagn selamat. allah menolng hambanya yang menolong agamanya. perjalanan dari mekkah ke madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau melakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. namun dibalik kesulitan ada kemudahan begitu tiba di madinah, dimulailah babak baru perjuangan islam. perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. menyampaikan wahyu allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak inggin hadirnya agama baru. tak jarang beliau turut serta dalam medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama allah, hingga islam tegak sebagai aga
ma yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. lalu sudahkah kita berbuat untuk agama kita >??????